Ketika sel saraf ini rusak, telinga akan kesulitan atau bahkan tidak bisa menghantarkan rangsang suara menuju otak. Terlalu sering menggunakan headset, terlebih dengan volume suara keras, bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan, di antaranya: Menurut beberapa penelitian, kebiasaan mendengarkan musik menggunakan headset dengan volume suara tinggi selama 3 jam atau lebih dapat meningkatkan risiko terjadinya tinnitus.
Ketika mengalami gangguan pendengaran, Anda mungkin akan kesulitan atau bahkan tidak bisa mendengar suara secara normal.
Namun, gangguan pendengaran permanen bisa saja terjadi jika Anda mendengarkan musik dengan suara yang sangat keras dalam jangka waktu lama, terlebih melalui headset. Jika sudah mengalami kehilangan pendengaran, Anda mungkin akan membutuhkan alat bantu dengar untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain atau mendengarkan suara.
Nyeri Telinga Akibat Penggunaan Earphone Bisa Berujung Tuli? Ini Kata Dokter
Menurut dr. Sara Elise Wijono MRes dari Klikdokter salah satu kebiasaan yang dapat merusak telinga hingga berujung tuli adalah paparan suara keras.
Cara Menggunakan Earphone dan Headset Agar Telinga Aman
Sedangkan, National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) AS mengambil standar yang lebih rendah, yaitu 75 dB atau kurang. Pada prinsipnya, risiko gangguan pendengaran akan terjadi lebih cepat jika pelanggaran batas aman itu dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus.
Cara Menggunakan Earphone dan Headset Agar Telinga Aman
Sedangkan, National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) AS mengambil standar yang lebih rendah, yaitu 75 dB atau kurang. Pada prinsipnya, risiko gangguan pendengaran akan terjadi lebih cepat jika pelanggaran batas aman itu dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus.
Menggunakan Headset Ada Tekniknya, Supaya Telinga Kita Bisa Sehat Sampai Tua
Menurut OSHA (Occupational Safety & Health Administration), suara keras dengan level 90 desibel ke atas dapat merangsang sel-sel pada telinga dalam yang berfungsi menyalurkan suara ke saraf pendengaran dengan cara menghabiskan bahan kimia dalam sel tersebut. Baca Juga : Mbak You Khawatirkan Kondisi Luna Maya Terkait Pernikahan Mantan, Ahli: ‘Patah Hati Tingkatkan Risiko Jantung’!
Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menyebutkan, dari 1.000 pengguna headset dan earphone yang disurvei, rata-rata mereka menikmati player dengan headset atau earphone selama 1 jam lebih, bahkan lebih dari 140 orang mendengarkan musik selama 28 jam setiap minggunya.
Nah, supaya hal itu tidak terjadi, indahkan hal-hal berikut ini saat menggunakan headset atau earphone juga perangkat lain sejenis.
Jika kita dapat menikmati musik dengan level suara di bawah 50%, akan lebih baik lagi. Sebisa mungkin, jangan menggunakan headset atau earphone untuk menikmati lagu, film, juga lainnya di tempat bising. Kondisi bising membuat kita akan menyetel volume lebih keras, untuk mengimbangi paparan suara dari luar. Selain bunyinya lebih kencang dan sip, itu juga memberikan kesempatan kepada telinga untuk beristirahat.
9 Bahaya Headset yang Perlu Anda Waspadai
WHO juga melaporkan bahwa lebih dari 1,1 juta orang berusia 12-35 tahun berisiko kehilangan pendengaran (tuli) karena hal ini. Getaran ini kemudian menyebar ke telinga bagian dalam melalui tulang-tulang kecil dan mencapai koklea (rumah siput). Paparan musik keras yang terus menerus dan dalam jangka panjang dapat membuat sel-sel rambut kehilangan kepekaan terhadap getaran. Meskipun dapat pulih, telinga mungkin tidak lagi berfungsi secara normal sehingga menyebabkan gangguan pendengaran atau tuli permanen. Sel-sel rambut koklea yang rusak dapat menyebabkan suara berdenging, berdengung, atau menderu di telinga maupun kepala Anda.
Manakah yang Lebih Baik Digunakan Antara Headphone atau Headset?
Selain itu, CDC atau setara dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengungkapkan bahwa terdapat 5.2 juta orang yang menderita gangguan pendengaran akibat suara bising. Hal tersebut tentu membuat Anda mendengarkan lagu dengan suara yang lebih kecil ketimbang saat memakai headset.
Awas, berkendara sambil mendengarkan lagu pakai earphone bisa ditilang Rp 750.000
Banyak orang berdalih mendengarkan musik saat mengendarai motor untuk menghilangkan rasa bosan dan agar tidak mengantuk. Agus mengatakan, ada cara tersendiri untuk menghindari kantuk, jangan membuat cara-cara lain yang justru malah membahayakan diri sendiri.
Jika melanggar, sanksinya juga sudah diatur pada Pasal 283 yang berisi: “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).” Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Mendengarkan Musik Pakai Headset Saat Naik Motor Bisa Didenda Rp 750.000”,
Ini gangguan kesehatan yang muncul akibat sering mendengarkan musik dengan headphone
Riset 2011 yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association membuktikan, terlalu sering memakai headphone bisa menyebabkan kita kehilangan pendengaran. Baca Juga: Dari tomat sampai terung pipit, ini sayuran yang baik dikonsumsi penderita asam urat Ketika kita memakai headphone atau earphone, saluran udara tidak bisa masuk ke telinga sehingga meningkatkan risiko infeksi. Lebih dari 50 persen orang yang menderita tinitus cenderung mengembangkan sensitivitas tinggi terhadap suara lingkungan normal. Sering kali, peningkatan tekanan di saluran telinga karena suara keras juga dapat menyebabkan sakit kepala. Bepergian dengan angkutan umum yang sudah bising akan menambah tingkat desibel karena suara di sekitarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Pahami Risiko Terlalu Sering Pakai Headphone dan Cara Mencegahnya”,
Be First to Comment